PRODUK

Sebagai perusahaan dengan motto we shared idea, maka produk kami adalah berkenaan dengan diseminasi ide, hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dari para akademisi, pemikir, NGO, dan kalangan lainya.  Adapun produk yang kami tawarkan adalah :

  1. Jurnal Ilmiah INTELEKTIVA
  2. Jurnal ilmah IJM ( International Journal of Multiscience )
  3. Buku Ajar
WAKTU

Jakarta – Mendikbud Muhadjir Effendy berencana akan membangun film dalam ilmu pengetahuan guna mengembangkan sineas lokal serta mempertahankan perfilman nasional. Muhadjir mengusulkan nilai-nilai perfilman disisipkan ke dalam kurikulum. “Nanti harus ada sistem pendidikan yang betul-betul terbentuk mulai jenjang tingkat dasar hingga tinggi, termasuk menjadi bagian dari kurikulum walaupun sifatnya inklusif tidak harus ada dalam mata pelajaran perfilman tapi dalam pendidikan dasar SD dan SMP yang kurikulum yang elastis, yang sangat luwes bisa disisipkan,” ujar Muhadjir saat jumpa pers di Plaza Insan Berprestasi Kemdikbud Senayan, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2017).

Hal ini disampaikan Muhadjir usai jumpa pers dalam rangka memperingati Hari Film Nasional 2017. Mantan rektor UMM ini juga mengusulkan agar disisipkan nilai-nilai perfilman dalam mata pelajaran seperti sejarah. “Termasuk dalam metode pembelajaran, misal mata pelajaran sejarah, potensial sekali membangun perfilman kita. Melatih anak-anak bermain peran, belajar menjadi sutradara, belajar dialog, belajar membuat skenario, membuat properti, improvisasi dalam perannya, lama-lama nanti mereka akan menghayati betul apa yang dijalankannya,” jelas Muhadjir.

Menurut Muhadjir, saat ini pelaku perfilman di Indonesia masih dianggap warisan turun-menurun. Jika tradisi itu dipertahankan, Muhadjir mengatakan nilai-nilai dalam perfilman akan tergerus. “Kita harus jadikan film itu sebagai ilmu pengetahuan yang di Indonesia ini belum karena semua pelaku dianggap warisan saja turun-menurun. Dan kalau sistem itu dipertahankan, memang lama-lama akan mati seperti hiburan tradisional karena tidak ada sekolahnya dan mengandalkan keturunan, ketika keturunannya tidak tertarik lagi untuk meneruskan, ya punahlah itu,” kata Muhadjir. “Seperti saya, saya anaknya dalang, tetapi karena tidak ada satupun putranya tidak ada yang mewarisi dalang, jadi tidak ada dalang dari keluarga saya. Kalau dalang dikit-dikit masih bisa, tapi kalau jadi profesional di dalang tidak bisa,” sambung Muhadjir.

 

sumber

CUSTOMER SERVICE
081326279377 (Bang Topan)
08112569111 (Bang Topan)
mastopan2020@gmail.com
081393963111 (Mbak Dewi)
GALERI

PENGUNJUNG




whatsapp
whatsapp